Home / Artikel / Ternyata Ini 5 Proses yang Terjadi Ketika Kita Kirim Barang

Ternyata Ini 5 Proses yang Terjadi Ketika Kita Kirim Barang

Pastinya pernah dong kita beli barang di toko online atau e-commerce? Atau kita juga pernah kirim-kirim barang ke teman dan saudara menggunakan perusahaan pengiriman barang seperti JNE, J&T, TiKi, dll? Jaman dahulu, kita hanya bisa kirim dokumen dan uang lewat pos. Namun sekarang, perkembangan di dunia logistik pengiriman barang sudah sangat besar, sehingga kita bisa kirim barang dari yang kecil hingga besar, sedikit hingga banyak, kemanapun kita mau.

Tapi, pernah ga sih kita penasaran tentang bagaimana perusahaan pengiriman barang ini bekerja? Apa saja sih proses yang terjadi dari tangan pengirim hingga tangan penerima? Supaya tidak penasaran, yuk kita simak apa yang terjadi pada proses pengiriman barang ini. 

Dari Tangan Pengirim

Proses pertama merupakan proses yang menginisialisasi seluruh proses yang ada pada proses pengiriman barang. Jika tidak ada proses ini maka tidak ada proses lainnya yang diperlukan. Tentu saja proses tersebut merupakan proses permintaan dari pengirim. Tentu saja ada bermacam-macam jenis 'pindah tangan' yang terjadi dari pengirim kepada perusahaan logistik. Jika kita secara pribadi ingin mengirim barang kepada teman atau saudara kita, biasanya kita akan mendatangi kantor cabang perusahaan logistik tersebut dengan membawa barang dan informasi data penerima.

Contoh lainnya terjadi ketika kita berbelanja pada e-commerce atau toko online khusus yang memiliki hubungan khusus dengan perusahaan logistik. Biasanya perusahaan logistik besar menjemput langsung barang dari perusahaan penyedia produk yang akan mengirimkan kepada pelanggan. Hal ini juga sudah dilakukan oleh perusahaan wholesale semenjak dahulu. Sistem tersebut dapat dilakukan karena perusahaan wholesale dan e-commerce besar seperti Amazon, dapat mengirim ribuan dan bahkan jutaan barang dan paket setiap harinya, yang akan lebih efisien jika paket-paket tersebut dijemput langsung oleh perusahaan logistik.

Kantor Cabang ke Kantor Pusat

Proses ini hanya terjadi pada proses pengiriman logistik dengan skala kecil. Dalam kata lain, proses ini tidak terjadi pada pengiriman skala besar yang dilakukan e-commerce besar atau perusahaan wholesale.

Kantor cabang merupakan kantor yang hanya mengurusi pengiriman barang atau paket dan tidak menerima barang dari kantor jenis lainnya layaknya kantor pusat dan kantor hub. Fungsinya hanya sebagai penyambung tangan dari tangan pengirim partai kecil hingga ke kantor gudang pusat atau kantor hub perusahaan logistik.

Kantor Cabang biasanya tersebar luas di berbagai sub area pada kota-kota besar dan tergolong mudah ditemukan bahkan pada daerah yang lebih kecil. Terkadang setiap 1-2km, kita dapat menemukan sebuah kantor cabang. Hal ini sesuai fungsinya untuk menggapai dan mempermudah pengirim yang tersebar luas.

Pada kantor cabang, barang dan paket dikumpulkan dan terkadang disortir untuk diberikan kepada kantor pusat yang mengurusi wilayah yang lebih luas.

Penyortiran pada Kantor Pusat dan Pengiriman ke Kantor Hub

Kantor atau gudang pusat merupakan tempat yang dijadikan tempat check point satu paket atau barang. Jika barang tersebut merupakan partai besar atau wholesale, kurir akan menaruh barang yang diambil dari pengirim langsung ke kantor pusat ini. Kantor cabang juga menaruh kiriman barang partai kecil dengan jumlah yang banyak pada kantor pusat.

Biasanya perusahaan logistik akan memiliki sebuah kantor pusat yang beroperasi untuk sebuah kota.

Pada kantor ini semua barang akan disortir untuk dilakukan pengiriman selanjutnya ke kantor hub. Untuk efisiensi, beberapa perusahaan logistik juga dapat mengirim barang dari kantor pusat ke kantor pusat lainnya jika dianggap tidak perlu melalui kantor hub. Namun untuk barang dan paket yang dikirim dengan jarak yang cukup jauh, akan dikirim terlebih dahulu ke kantor hub. Pengiriman biasanya akan dilakukan dengan truk peti kemas dalam jumlah yang besar.

Selain menerima logistik dari kurir wholesale dan kantor cabang kemudian mengirimkannya ke kantor hub, pada sisi lainnya, kantor pusat juga menerima logistik dari kantor hub untuk kemudian memberikannya kepada kurir untuk diantarkan ke alamat penerima. Kita akan bahas lebih detail nanti.

Penyortiran dan Pengiriman pada Kantor Hub

Kantor hub merupakan kantor atau gudang perusahan logistik yang mengurusi pengiriman barang pada tingkat yang paling tinggi. Biasanya kantor ini berada pada tingkat provinsi bahkan bisa saja sebuah kantor hub beroperasi untuk beberapa provinsi. Di tempat ini, barang dari kantor pusat disortir kembali menurut alamat tujuan pengiriman.

Pada tingkat yang paling awam, penyortiran akan berdasar kepada jalur laut, jalur darat, atau jalur udara. Jika barang sudah disortir, barang akan dikirimkan ke kantor hub pada sisi penerima barang. Tentu saja pengiriman barang akan menggunakan mobil/truk untuk jalur darat, kapal untuk jalur laut, dan pesawat untuk jalur udara. Perusahaan besar seperti FedEx, DHL, UPS, sudah mulai beralih untuk tidak menggunakan jalur laut karena dinilai terlalu lama dan tidak efisien. Mereka bahkan membangun kantor hub di dekat bandara dan juga memiliki fleet pesawat sendiri untuk mempermudah dan menambah efisiensi pengiriman jarak jauh.

Ketika barang yang dikirimkan oleh kantor hub pada sisi pengirim telah sampai pada kantor hub pada sisi penerima, barang akan segera kembali disortir untuk didistribusikan ke kantor pusat yang lebih sesuai dan dekat dengan alamat penerima.

Kantor Pusat dan Pengiriman ke Alamat Penerima

Jika barang telah sampai pada kantor pusat pada sisi penerima, di kantor ini akan melakukan penyortiran akhir yang akan menentukan pemilihan kurir yang sesuai. Untuk barang dengan partai besar dan wholesale, barang dan paket logistik akan kemudian diberikan kepada kurir dengan truk atau peti kemas untuk dikirim ke alamat penerima. Untuk barang dengan kuantitas kecil atau pengiriman pribadi akan diberikan dengan kurir sesuai dengan area pengiriman yang ada dan telah disepakati oleh kurir dan perusahaan logistik. terkadang pengiriman akan menggunakan mobil, motor, dan juga sepeda hingga barang dan paket sampai di tangan penerima. Inilah yang biasa disebut dengan "Last-mile" pada proses pengiriman barang.

Pada tahap inilah, biaya yang paling besar terjadi pada kebanyakan perusahaan logistik pengiriman barang. Mulai dari biaya bahan bakar, biaya kurir, hingga kerusakan barang yang biasanya sering terjadi pada proses ini. Perusahaan logistik terus melakukan eksperimen dan perubahan pada mata rantai ini, untuk membuat sistem yang lebih efisien dan hemat biaya. Pada sektor inilah banyak perusahaan dan start-up yang melakukan terobosan atau inovasi yang baru yang pantas untuk kita nantikan.

[Mau tau tentang inovasi di bidang logistik pengiriman barang?, baca artikel ini]

Wah, ternyata panjang juga ya perjalanan barang kiriman kita! Hebatnya, banyak sekali perusahaan logistik yang sudah bisa melakukan hal-hal tersebut yang bahkan hanya memakan waktu satu hari. Ini semua berkat penggembangan produk pada bisnis logistik yang membuat kita sekarang dapat lebih mudah dan cepat dalam melakukan pengiriman barang. Memang, tidak semua sistem di atas selalu digunakan. Gambaran diatas merupakan gambaran umum tentang perjalanan barang melalui ekspedisi logistik. Perusahaan logistik pastinya akan berubah sesuai kebutuhan zaman, dan terus membuat sistem yang lebih efisien. Nah, sekarang kita sudah tahu kan bagaimana barang kiriman kita bisa sampai pada tangan penerima, dan bagaimana paket pesanan kita bisa sampai ditangan kita. Yuk, kita kirim-kirim lagi!

Argo Logistic News & Article